Perkembangan teknologi yang semakin maju, membuat sistem bisnis atau penjualan semakin beragam. Seperti reseller, dropshipper, digital marketing, dan masih banyak lagi.
Minpow yakin kamu pasti familiar dengan sistem penjualan yang disebutkan sebelumnya, khususnya reseller dan dropshipper. Tapi tahukah kamu reseller dan dropshipper memiliki pengertian yang berbeda.
Pengertian dari reseller dan dropshipper, reseller adalah seseorang yang mempromosikan, dan menjual kembali barang dengan stok yang tersedia, sedangkan dropshipper adalah kegiatan seseorang untuk menjual kembali barang dan mempromosikan barang tanpa memikirkan ketersediaan barang.
Tidak sampai situ saja, ada beberapa hal yang menjadi perbedaan reseller dan dropshipper lainnya yang akan Minpow bahas nih, simak selengkapnya ya!
Daftar Isi
Perbedaan Reseller dan Dropshipper
1. Modal yang Dikeluarkan
Sebagai seorang reseller biasanya lebih mengeluarkan banyak modal dibanding dropshipper. Karena reseller harus membeli stok barang yang cukup banyak. Sementara dropshipper hanya bermodalkan handphone, dan internet karena dropshipper berperan sebagai perantara saja.
Berbeda halnya dengan reseller, peran reseller yaitu menjual dan mempromosikan produk yang memang sedang ready stock.
2. Stok Barang
Seorang dropshipper tidak perlu memasok barang, karena perannya hanya sebagai perantara. Sementara seorang reseller harus memasok barang terlebih dahulu dalam jumlah banyak karena harga barang yang diperoleh lebih kompetitif, dan selisih antara pembelian dan keuntungan yang diperoleh lebih besar.
Sementara dropshipper bertugas mencari pelanggan dan menjadi perantara jika pelanggan menginginkan barang tertentu untuk meneruskan orderan dari pemesanan sampai pengiriman.
3. Keuntungan dan Profit
Keuntungan yang diperoleh oleh reseller lebih besar dibandingkan dropshipper karena seorang reseller biasanya mendapatkan harga khusus saat membeli stok barang dalam jumlah besar.
Sedangkan dropshipper hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit sesuai dengan berapa banyak barang yang berhasil dipromosikan. Semakin banyak barang yang terjual, semakin banyak juga keuntungan yang diperoleh.
4. Pemasaran
Strategi pemasaran dari reseller dan dropshipper juga berbeda, reseller kebanyakan melakukan strategi pemasaran dengan direct selling atau penjualan langsung seperti membuka toko. Tapi seiring perkembangan zaman para reseller juga membuka toko online melalui platform e-commerce yang ada.
Sementara itu dropshipper, lebih banyak menggunakan sosial media sebagai media pemasarannya. Seperti menggunakan Instagram, Facebook, Twitter, dan lainnya. Jika dropshipper mendapatkan pesanan, mereka akan langsung menghubungi distributornya dan melakukan pembelian langsung.
5. Resiko
Resiko menjadi dropshipper ataupun reseller masing-masing berbeda, resiko seorang reseller jauh lebih besar daripada dropshipper. Karena reseller sudah stok barang dengan jumlah yang banyak diawal yang tidak mungkin habis dalam waktu singkat dan bisa menimbulkan kerugian yang besar.
Sedangkan dropshipper resiko kerugiannya tidak sebesar reseller, karena dropshipper tidak menyimpan barang sebanyak reseller. Hanya saja kamu akan kebingungan mengenai strategi penjualan selanjutnya agar barang yang dijual habis.
Kira- kira sudah ada gambaran kan mengenai perbedaan reseller dan dropshipper? Kamu mau mulai bisnis sebagai reseller atau dropshipper nih?
Minpow mau rekomendasiin produk Jedai Hercules untuk kamu yang mau mulai berbisnis jadi reseller atau dropshipper. Keunggulan Jedai Hercules yang memiliki kualitas tinggi, dan variasi yang beragam membuat produk ini menjadi produk potensial yang bagus sebagai reseller atau dropshipper. Kalau kamu tertarik, bisa langsung klik disini.