Semakin bertambahnya usia, nutrisi dalam kulit pun akan berkurang, salah satu tandanya adalah penuaan. Biasanya kulit yang kurang akan nutrisi akan terlihat lebih kusam, timbulnya garis halus, dan kerutan.
Sekarang ini banyak cara yang dilakukan untuk memperoleh kulit yang kencang dan awet muda. Salah satunya adalah dengan menggunakan tanam benang. Prosedur satu ini kemungkinan sudah sering kamu dengar. Bagi orang yang kurang bisa menjalani operasi kecil yang bertujuan untuk facelift ini kemungkinan akan beresiko jika dilakukan anestesi, tanam benang ini bisa dikategorikan sebagai prosedur yang lebih aman.
Cara Kerja Tanam Benang
Tanam benang bekerja dalam dua cara , pertama dokter akan memasang jahitan tipis yang bisa larut di bawah kulitmu, lalu menarik kulitmu dengan kencang di area dahi, pipi, bawah mata, dan rahang.
Kawat yang tidak terlihat dan tidak menimbulkan rasa sakit ini akan mencengkram kulit dan memastikan benang mencengkram jaringan dan otot saat ditarik kencang. Dengan begitu, kulit wajah akan terangkat dan akan terlihat kencang.
Setelah benang tersebut masuk ke dalam tubuh memang tidak akan terasa sakit. Tapi tubuh akan mendeteksi bahan jahitan dan merangsang produksi kolagen pada area benang tersebut. Kolagen bisa mengisi celah pada kulit yang kendur dan mengembalikan elastisitas yang lebih muda pada wajah.
Efek Samping Tanam Benang
Sebelum kamu ingin melakukan tanam benang ini, pastikan kamu tahu efek dari melakukan prosedur tanam benang ini. Meski begitu efek samping tanam benang lebih kecil dari prosedur operasi plastik yang besar.
Efek samping yang terjadi setelah melakukan tanam benang adalah memar, bengkak, berdarah, rasa sakit di area suntikan benang. Selain efek samping tersebut, ada juga efek samping lainnya yang kemungkinan 15-20 persen yaitu terjadinya komplikasi.
Berikut adalah efek samping lainnya yang disebabkan jika kamu melakukan tanam benang, yaitu:
- Gerakan benang yang tidak sengaja yang mengakibatkan kulit terlihat menggumpal.
- Rasa sakit dibawah kulit karena benang terlalu kencang atau saat pemasangan kurang tepat.
- Infeksi di area yang ditanami benang.
- Reaksi alergi terhadap obat bius yang digunakan saat penanaman benang di wajah.
- Pembengkakan pada kulit yang tidak kunjung membaik lebih dari 2 hari.
- Keluarnya cairan berwarna hijau, hitam, atau coklat di area prosedur
- Demam
- Sakit kepala yang persisten.
Jika kamu sedang mengalami hal ini, Minpow sarankan kamu untuk mengkonsultasikannya dengan dokter yang ahli. Sebelum kamu melakukan prosedur tanam benang ini juga pastikan kamu melakukan research terlebih dahulu. Penasaran dengan fakta menarik mengenai skincare dan body care lainnya? Kamu bisa langsung cek disini untuk selengkapnya ya!