Sel-sel kulit dapat mengalami regenerasi saat usia masih muda. Salah satu cirinya adalah dengan adanya sel-sel kulit mati sebelum berganti dengan lapisan kulit baru. Untuk menyingkirkannya agar tidak mengganggu penampilan sekaligus kenyamanan, kita perlu melakukan eksfoliasi. Eksfoliasi adalah pengangkatan sel-sel kulit mati.
Nah, ternyata eksfoliasi ini terdiri dari dua (2) jenis, yaitu eksfoliasi secara fisik (physical exfoliation) dan eksfoliasi secara kimiawi (chemical exfoliation). Sebenarnya, mana yang lebih baik? Apa perbedaan physical dan chemical exfoliation? Yang pasti, keduanya sama-sama bisa membantumu mendapatkan kulit yang lebih mulus.
Daftar Isi
Perbedaan Physical dan Chemical Exfoliation?
Perbedaan physical dan chemical exfoliation sesungguhnya bisa kita lihat dari beberapa poin di bawah, yaitu:
1. Perbedaan bentuk produk
Wanita yang aktif di dalam maupun luar rumah pasti membutuhkan produk yang dapat melindungi kesehatan kulit mereka. Apalagi, kegiatan sehari-hari yang membuat jadwal terasa padat sering membuatmu sulit meluangkan waktu untuk melakukan perawatan diri.
Padahal, merawat diri sendiri sangat penting, baik untuk kesehatan maupun menambah rasa percaya diri akan penampilan.
Produk untuk physical exfoliator bentuknya scrub dengan tekstur yang cenderung agak kasar. Sementara itu, produk untuk chemical exfoliator berbentuk cairan dengan tekstur yang lembut.
Makanya, jangan heran bila produk untuk physical exfoliation tidak disarankan untuk kamu yang berkulit sensitif. Bukan apa-apa, semakin kulitmu digosok dengan scrub, yang ada malah tambah iritasi.
Sementara itu, produk untuk chemical exfoliator cenderung terasa lebih lembut di kulit. Efek yang dirasakan sesudah pemakaian biasanya berupa wajah yang lebih sehat dan kulit yang lebih halus. Makanya, kenali dulu jenis kulitmu dan jangan sampai salah pilih.
2. Cara kerja keduanya
Lalu, bagaimana dengan cara kerja metode eksfoliasi fisik dan eksfoliasi kimiawi? Sesuai namanya, keduanya punya cara kerja yang juga berbeda.
Membicarakan perbedaan physical dan chemical exfoliation tidak lengkap tanpa membahas cara kerja keduanya. Chemical exfoliation kaya akan kadar enzim yang tinggi. Contohnya: AHA (Alpha Hydroxy Acid), BHA (Beta Hydroxy Acid), atau PHA (Polyhydroxy Acid). Fungsi zat-zat ini adalah:
- AHA adalah zat yang mudah larut dalam air dan lazim terkandung di dalam buah-buahan. Fungsinya adalah membantu pengelupasan kulit dengan sempurna agar warna kulit (pigmen) dapat terlihat lebih merata.
- BHA adalah zat yang mudah larut dalam minyak. Selain dapat menjangkau hingga ke dalam pori-pori kulit, BHA mengandung zat anti bakteri hingga anti peradangan.
- PHA adalah zat kombinasi kedua zat di atas.
Kamu yang punya segudang masalah kesehatan kulit, seperti: kulit kusam, komedo, pori-pori besar, dan jerawat pasti senang sekali dengan produk ini. Deretan bahan di atas dapat membantu membersihkan kulit hingga ke pori-pori terdalam. Apalagi, formulanya lebih lembut dan tidak akan menyebabkan iritasi.
3. Alat yang digunakan
Bila chemical exfoliation lebih mengandalkan bahan-bahan kimiawi di dalam cairan, maka physical exfoliation membutuhkan alat bantu khusus. Alat-alat tersebut termasuk:
- Sikat, yang berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati.
- Busa, yang bisa digunakan dengan cara membasahi permukaan busa sebelum menggosoknya pelan pada wajah. Busa terasa lebih lembut daripada sikat yang cenderung menyebabkan iritasi kulit.
- Sarung tangan, untuk proses eksfoliasi fisik yang lebih lembut daripada dengan sikat atau pun busa.
- Scrub, yang bisa digosok pada wajah dengan cara melingkar dan lembut, sebelum kamu membilasnya dengan air.
Yang pasti, kamu harus meluangkan waktu khusus melakukan perawatan ini. Bahkan, kamu juga akan ketambahan pekerjaan baru, yaitu mencuci semua alat yang digunakan setelah metode eksfoliasi fisik.
4. Sifat masing-masing eksfoliasi
Perbedaan physical dan chemical exfoliation lainnya adalah dari sifat masing-masing eksfoliasi. Karena menggunakan alat bantu, physical exfoliation bersifat abrasif serta rentan menyebabkan iritasi pada kulit bagi pemilik kulit sensitif. Cara ini juga hanya untuk di permukaan, yaitu menyingkirkan lapisan sel kulit mati.
Kebalikannya, chemical exfoliation tidak mudah merusak kulit bila pemilik kulit juga tidak mudah alergi. Cara ini juga dapat menembus hingga ke pori-pori terdalam kulit, apalagi bila produk yang digunakan mengandung BHA.
5. Hasil akhir masing-masing eksfoliasi
Lalu, bagaimana dengan hasil akhir masing-masing eksfoliasi? Physical exfoliation lebih cepat menunjukkan hasilnya, yaitu berupa wajah mulus dengan kulit tampak lebih bercahaya. Sementara itu, chemical exfoliation justru membutuhkan proses sedikit lebih lama, karena mengatasi masalah hingga ke dalam pori-pori kulit.
Bagi yang ingin hasil instan, pastinya akan lebih memilih physical exfoliation. Namun, ibarat hanya mengatasi masalah di permukaan, hasilnya belum tentu akan bertahan lama. Ini berbeda dengan chemical exfoliation yang menyelesaikan masalah hingga ke dalam.
Lebih Baik yang Mana, Ya?
Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh kamu yang mengenali jenis kulitmu. Bila kulitmu termasuk sensitif, sebaiknya hindari metode eksfoliasi fisik agar tidak mengalami iritasi.
Lebih baik pilihlah eksfoliasi kimiawi. Selain itu, menggosok kulit dengan sikat atau scrub terlalu keras juga menjadi sebabnya. Tidak hanya sel-sel kulit mati, bisa-bisa kulit lapisan baru pun ikut tergesek.
Namun, benarkah eksfoliasi kimiawi dijamin aman? Belum tentu. Bagi kamu yang belum pernah melakukan prosedur ini, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter kulit atau ahli dermatologi. Apalagi, bahan AHA dan BHA yang terkandung di dalam produk eksfoliasi kimiawi bisa saja menimbulkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit.
Selain itu, jangan lupa juga untuk memperhatikan daftar kandungan bahan dalam produk untuk eksfoliasi kimiawi. Sekadar petunjuk dasar, produk eksfoliasi kimiawi yang bahannya lebih banyak berisi AHA lebih cocok untuk kamu yang berkulit kering.
Sementara itu, kamu yang berkulit berminyak lebih aman memakai produk perawatan yang lebih banyak mengandung BHA. Jangan sampai salah pilih untuk menghindari kemungkinan reaksi alergi.
Namun, bila kulitmu termasuk aman untuk segala jenis metode, maka eksfoliasi jenis apa pun bisa kamu lakukan dengan aman. Meskipun demikian, untuk amannya, lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter kulit.
Hindari mudah termakan rayuan iklan, meskipun produk ada dengan harga terjangkau – apalagi iming-iming diskon. Ingat, sayangi kulitmu sebelum terlambat. Mencegah masih jauh lebih baik daripada mengobati.
Tidak hanya itu. Bila bukan ahli, jangan coba-coba bereksperimen sendiri dengan bahan alami yang bisa kamu temukan di rumah. Sekali lagi, lebih baik cari yang aman saja. Berkonsultasi dengan dokter kulit akan membantumu memutuskan jenis eksfoliasi apa yang sebaiknya kamu lakukan.
Bagaimana? Sudah bisa memilih?
Nah, inilah beberapa perbedaan physical dan chemical exfoliation yang harus kamu ketahui. Yang mana yang akan kamu pilih? Sekali lagi, terserah kebutuhanmu. Pastikan yang kamu pilih tetap aman bagi kulit. Jangan lupa juga untuk terus menjaga kesehatan kulit lewat pola makan sehat dan tidur yang cukup secara teratur. Tubuh sehat, kulit pun ikut terawat.