Suka baca novel? Dari sekian banyak genre novel, genre apa yang paling kamu suka? Romance? Comedy? Horror?
Meski banyak perdebatan antara kualitas novel pop dengan sastra, soal keunggulan dan pengaruhnya terhadap budaya, semua jenis tulisan itu masuk ke dalam literasi, atau kemampuan seseorang dalam menulis, membaca dan berbicara.
Karena literasi itu memang sepenting itu (gak mungkin kan ya kita gak baca tulis), maka UNESCO meresmikan hari aksara sedunia, atau hari literasi internasional pada 8 Maret setiap tahunnya.
Mereka mengumumkan penetapan itu pada 17 November tahun 1965. Sementara hari literasi nasional diterapkan berbeda tiap tahunnya.
Secara sederhana, penetapan hari literasi internasional itu diberlakukan supaya setiap orang, komunitas, maupun seluruh masyarakat luas bisa melek aksara atau bisa baca tulis.
Kemampuan itu dijadiin salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai manusia. Maka, ditetapkan lah hari hari literasi internasional dan hari literasi nasional.
Masalah Utama Hari Literasi Internasional
Mungkin kamu kepo, kenapa sih Minpow kok sampe perlu repot-repot dibuat hari literasi internasional, itu karena masih banyak banget sebenernya orang yang enggak bisa baca tulis.
Masa iya? Udah tahun 2022 masih ada yang enggak bisa baca tulis? Ada. Terutama di negara-negara berkembang.
Dari data yang dikeluarkan UNESCO, ada sebanyak 775 juta penduduk masih buta huruf dan dua per tiganya adalah perempuan.
61 juta anak juga putus sekolah, akibat keterbatasan biaya. Itu artinya, setelah dewasa, mereka juga bakal jadi gagap aksara. Alias gak bisa baca tulis. Sedih, kan?
Angka-angka itu yang menurut Minpow sih tinggi banget, ya, jadi permasalahan utama yang sebaiknya kita pikirin waktu merayakan hari literasi internasional.
Kita belum bisa bener-bener merayakan hari literasi internasional kalau masih ada yang belum bisa baca tulis.
Indonesia sendiri punya perayaan hari literasi nasional yang diadakan di tanggal-tanggal tertentu tiap tahunnya.
Biasanya, kita ngadain festival seminggu penuh dengan bikin acara yang mengundang penulis, penerbit dan pembaca.
Melibatkan buku, tentunya. Kira-kira, festival apa yang pernah kamu datengin di acara hari literasi nasional?
Terus, solusinya gimana, Minpow?
5 Cara Perangi Gagap Aksara (Ketidakmampuan Baca Tulis)
Mustahil kita bisa menjangkau jutaan angka itu supaya mereka bisa baca tulis. Tapi, sebagai upaya memerangi gagap aksara, menurut Minpow kita bisa mulai dengan melakukan cara-cara sederhana berikut ini:
- Dukung Komunitas Baca Lokal
Di tempat kamu tinggal, Minpow jamin, bakal ada aja komunitas baca atau tulis terutama buat anak-anak yang masih belum bisa baca dan tulis.
Setelah kamu punya daftar komunitasnya, kamu bisa memberikan dukungan dengan beberapa cara.
Bisa dengan cara nyumbangin buku (bakal Minpow bahas di poin selanjutnya), atau menjadi guru membaca dan menulis pas kamu lagi senggang, gak usah tiap hari.
Dukungan kamu itu, meski mungkin buat kamu itu langkah sederhana, tapi pengaruhnya gede banget loh.
Karena kamu udah ngurangin angka yang tadi udah kita bahas sebelumnya. Kamu bantuin seseorang jadi bisa baca dan tulis!
BACA JUGA : 7 Rekomendasi Buku Self Healing Karya Anak Bangsa
- Sumbangin Buku
Minpow jamin pasti kamu punya buku yang udah selesai kamu baca. Ketimbang ngebiarin buku numpuk di lemari, mending kamu sumbangin deh buku kamu.
Kamu bisa cari melalui daring posko-posko yang menerima sumbangan buku.
Jangan lupa, sebelum nyumbangin buku, jenis bukunya perlu kamu kurasi dulu, ya.
Buku anak-anak kamu sumbangin ke posko khusus pembaca anak-anak, sementara buku dewasa boleh kamu sumbangin ke posko pembaca dewasa.
Plis banget jangan sampai ketuker karena nanti bisa jadi rumit masalahnya. Hahahaha.
BACA JUGA : Rekomendasi Novel Cerita Romantis Buat Bacaan Pas Senggang
- Bahas Buku di Media Sosial
Siapa bilang bahas buku di media sosial enggak bakal ngasih pengaruh apa-apa? Salah banget!
Dengan kamu sering bahas buku di media sosial, kamu jadi merangsang minat baca orang-orang yang udah jadi followers kamu.
Mereka yang tertarik bakal nyimak, nanya, dan bukan enggak mungkin pada akhirnya mereka juga bakal beli buku yang lagi kamu baca.
Kamu bisa mulai dari buku yang lagi kamu baca aja, sharing pendapat kamu soal itu. Abi situ, baru lanjut ke daftar bacaan yang kamu punya.
Sesekali, kamu bisa undang penulisnya buat ngobrol sambil live bareng kamu. Itu bikin informasi soal buku semakin meluas dan orang-orang yang nonton jadi tergerak buat baca juga.
- Nulis
Bingung gimana cara merangin gagap aksara? Salah satunya ya dengan nulis. Buat tulisan yang bisa bikin orang-orang paham soal masalah utama sekaligus masalah paling besar yang kita lagi coba perangi.
Kan, enggak semua orang tahu tuh data yang dikeluarin UNESCO tadi.
Tulisan kamu bisa berupa esai, artikel, atau kamu sampaikan melalui tulisan fiksi juga boleh. Sesuaikan dengan minatmu aja.
Yang Minpow mau sampaikan di sini adalah kamu bisa memberantas gagap aksara dengan menulis. Kalau memang kamu senang melakukannya, yuk, tulis gagasanmu sekarang.
- Buka Kelas Privat
Minpow anggap ini sebagai langkah paling nyata sekaligus paling efektif dalam memerangi permasalahan gagap aksara.
Kamu enggak usah terbang dan tinggal di pedalaman selama berbulan-bulan dan buka kelas privat untuk baca tulis di sana (meski kalau kamu mampu secara mental dan finansial ya gak papa).
Tapi, coba kamu buka kelas privat buat baca dan tulis buat anak-anak yang putus sekolah di daerahmu dulu.
Mungkin, selain kamu, enggak ada yang bakal ngajarin mereka baca dan tulis. Makannya, sebelum jauh-jauh terbang ke pelosok, sebaiknya kamu pastiin dulu di area tempat kamu tinggal gak ada anak yang putus sekolah atau orang dewasa yang gagap aksara.
Itu dia cara-cara yang bisa kita lakukan buat memerangi gagap aksara.
Jadi, kalau kamu bingung harus ngapain buat ngerayain hari literasi internasional, atau ngerayain hari literasi nasional, kamu bisa lakuin cara-cara yang Minpow kasih di atas, ya.
Selain ngerayain hari literasi internasional, penting juga buat ngejaga rambut kamu untuk selalu tampil kece waktu hari literasi internasional.
Misal nih, kalau kamu lagi ngajar baca dan tulis di kelas privat, wajib cetar banget dong rambutnya? Gak boleh kusut apalagi berantakan. Satu-satunya alat yang bisa menyelamatkan kamu dari kondisi itu adalah Jedai Haircules by DeClip.
Jedai yang disebut sebagai titisan dewa Hercules ini tuh udah teruji kekuatannya sama seleb-seleb tanah air. Salah satunya Tasya Farasya, yang pernah gilas jedainya pakai Alphard dan terbukti gak kenapa-kenapa. Pengen buktiin kekuatannya juga? Buruan check out sekarang! Total ada 35 warna ditambah 4 warna glitter yang lebih mevvah. Buat ke kondangan, sis! Yuk, check out!